YOU.

By Nanda Septania - September 13, 2014

Bukan sebuah rahasia lagi jika aku benar-benar menulis ini tertuju untukmu.

Jangan kaget ketika tulisan blog abal-abal ini tersanggar di otakmu dan mejadi list untuk kamu baca. Anggap saja, ini curhatan anak yang belum genap berumur 18 th. Sudahlah bilang saja kamu malas menafsirkan kode yang aku beri haha.

Jangan kaget pula ketika kamu melihat beberapa artikel curhatan lawas yang sampai sekarang tidak pernah terakses. Tentu saja orangnya tetap kamu.

Jangan kaget ketika kau dapati lensa-lensa pembidik yang kadang mengganggumu. Itu adalah lensa pengintaiku. Pahamilah. Aku terlalu malu untuk sekedar meminta berfoto denganmu. Jangan dipikir ketika aku bersama temanku aku akan menjadi pemalu seperti ini. Aku telah menjadi pribadi yang berbeda ketika denganmu. Bukan aku tidak mau menunjukkan diriku sendiri, tapi aku terlalu takut jika bersamamu.


      "Takut apa?"
      "Simple, takut kamu ilfeel melihat tingkahku yang kadang akupun tidak tau kenapa aku seperti ini"

Sekarang ini aku sedang kesal dengan waktu. Bisa-bisanya dia membuat palung yang begitu dalam sehingga hanya untuk melihatmu saja lensa mata ini tidak bisa, Aku harus berjalan keluar dalam lingkupku untuk dapat menikmati sepenggal senyummu walau tanpa kamu. Hanya merasakan keberadaanmu di dekatku aku sudah merasa baik. Sudah MERASA baik.

Kapan ya terkhir kali kita bersua? hanya untuk sekedar sap menyapa? aku sampai lupa. HAHA. Mungkin terlalu sakit untuk diingat ketika saraf sensorik memanggil ke otak. Tapi aku bersyukur. Setidaknya aku mulai terbiasa tanpa kamu.

Terbiasa dengan rambut cepakmu karena kau cukur habis saat ospek.
Terbiasa dengan jam tangan di pergelangan tangan kirimu.
Terbiasa dengan sifatmu yang malu-malu hanya untuk sekedar menyapa.
Terbiasa dengan senyumuu.
Ahh aku rindu.

Kamu dimana? Di bumi sebelah mana? jangan-jangan kamu telah pidah ke negara tetangga tanpa sepengetahuanku? HAHAHA.


Aku ingin sekedar berbicara denganmu. Melihatmu dengan jarak super dekat. Tertawa denganmu dengan jarak seperlima dari satu meter. HAHAHA

Ahh. Aku semakin rindu.

Rindu memupuk sua seperti dulu, Hai kamu yang hanya berjarak tempat denganku sekarang! Ketahuilah!
Aku adalah sekelumit gadis kecil yang bahkan masih ingusan dan sedang jatuh cinta denganmu.

Sedang gila-gilanya karenamu.

Aku adalah kamu yang belum terengkuh oleh kata "Aku mencintaimu".

  • Share:

You Might Also Like

0 comments