Engkaulah kilatan cahaya yang menyapulenyapkan segala jejak
dan bayang
Engkaulah bentangan sinar yang menjembatani jurang
antara duka mencinta dan bahagia terdera
Engkaulah terang yang kudekap dalam gelap saat bumi
bersiap diri untuk selamanya lelap
Kali ini, akan kusampaikan padamu. Pada kalian. Tentang
cinta. Tentang cerita negeri bernama senyuman dan hujan yang kau sebut air
mata...tentang itu.
Sudah genap delapan minggu senyum ini tertanggal pada bibir
kering ini. Dan sudah genap 421 hari dia tidak pernah tau tentang itu. Dia
bahkan tidak mau menengok pada wajah usangku. Dan aku? Aku hanya diam.
Diam-diam menceritakan ini lewat curhatan dungu pada salah satu temanku. Aku
tau, aku terlampau hina untuk mendambakan rasa yang lebih dari itu, pertemanan.