Kau sambut cerita itu dengan tawa yang sumbang. Pura-pura mendengarkan dan megerti tapi pemikiranmu berjalan kemana-mana. Otakmu membuat dunia sendiri dan matamu menatap lurus tanpa objek dan lantas mulutmu masih bisa mengatakan untuk menyuruhku bercerita terus-menerus?
Apa ada yanng salah dengan otakmu? Apakah ceritaku hanya anai-anai yang bertebarana?